KENDARI, NUANSA SULTRA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta pihak Pertamina dan Hiswana Migas untuk lebih transparan dalam memberikan informasi kepada publik terkait apa yang sebenarnya terjadi di tubuh Pertamina dan SPBU. Keluhan masyarakat yang terus berkembang mengenai kerusakan kendaraan setelah pengisian BBM di SPBU menuntut klarifikasi dan tindakan tegas dari pihak terkait.
Isu ini mulai mencuat setelah banyaknya laporan dari masyarakat yang mengeluhkan kerusakan kendaraan mereka pasca pengisian BBM di berbagai SPBU di Sulawesi Tenggara. Masyarakat merasa resah dan mempertanyakan kualitas bahan bakar yang mereka terima, terlebih setelah tim terpadu yang terdiri dari Polda Sultra, Dinas ESDM, Pertamina, dan Hiswana Migas melakukan inspeksi mendalam. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa tidak ditemukan bukti adanya BBM oplosan atau campuran yang melanggar ketentuan.
Namun, meskipun hasil sidak ini menunjukkan bahwa BBM yang dijual masih memenuhi standar, keresahan di kalangan masyarakat tetap tinggi. Ketua Hiswana Migas Sultra, yang juga memberikan pernyataan terkait masalah ini, menegaskan bahwa penjualan BBM oleh Pertamina dan SPBU sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Kendati demikian, situasi di lapangan menunjukkan hal yang berbeda, dengan sejumlah kendaraan mengalami kerusakan usai mengisi BBM di SPBU.
Ketua PJI Sultra, Agussalim Patunru, mengatakan bahwa pemerintah dan aparat penegak hukum seharusnya menjawab keluhan dan keresahan yang berkembang di masyarakat. Menurutnya, transparansi informasi sangat penting agar publik tidak merasa dibingungkan dengan berbagai penjelasan yang kurang memadai.
“Jangan ada yang ditutupi,” ujar Agussalim dalam wawancara pada Sabtu (08/03/2025).
PJI Sultra berharap agar pihak terkait tidak hanya berhenti pada hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim terpadu, melainkan juga melakukan investigasi lebih mendalam untuk menemukan akar permasalahan yang sebenarnya. Dengan cara ini, masyarakat akan merasa lebih yakin dan tenang bahwa kualitas BBM yang mereka gunakan benar-benar aman dan tidak merugikan.
Wakil Ketua PJI Sultra, Karmin SH, turut angkat bicara mengenai hasil sidak yang dilakukan oleh Polda Sultra. Menurutnya, pengujian laboratorium terhadap sampel BBM menunjukkan bahwa Pertalite yang didistribusikan oleh Pertamina Patra Niaga di Depot BBM Kendari telah memenuhi standar spesifikasi yang telah ditetapkan (on-spec). Hasil ini seharusnya menjadi jaminan bahwa BBM yang beredar tetap terjaga kualitasnya dan aman digunakan oleh masyarakat.
Namun, Karmin juga menegaskan bahwa meskipun hasil laboratorium menunjukkan bahwa kualitas BBM memenuhi standar, kenyataan di lapangan berbicara lain. Banyak kendaraan yang mengalami kerusakan setelah pengisian di SPBU, yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara klaim kualitas BBM dan kenyataan yang dihadapi oleh pengguna kendaraan. Hal ini memicu kekhawatiran lebih lanjut di kalangan masyarakat mengenai keamanan dan kualitas BBM yang beredar.
PJI Sultra mendesak pihak kepolisian, Pertamina, dan pemerintah untuk segera memberikan penjelasan yang lebih jelas dan tuntas mengenai permasalahan ini. Masyarakat berhak mengetahui lebih jauh mengenai apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa banyak kendaraan yang menjadi korban kerusakan usai mengisi BBM. Tindakan yang lebih tegas dan transparan dibutuhkan agar masyarakat merasa aman dan tidak ragu lagi dalam menggunakan BBM yang tersedia di SPBU.
Laporan Asrianto Daranga