KENDARI, NUANSA SULTRA – Plt. Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Hj. Hijrahwati Yosep Sahaka, turut berpartisipasi aktif dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Tahun 2025 yang digelar di Claro Hotel Kendari, Jumat (31/10/2025).
Kehadiran Dekranasda Koltim pada forum tersebut ini menjadi wujud nyata komitmen daerah dalam memperkuat sektor kerajinan melalui kolaborasi, inovasi, serta pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif. Sebanyak 17 kabupaten dan kota se-Sultra ikut ambil bagian dengan memamerkan beragam hasil karya unggulan, mulai dari tenun tradisional, kriya, hingga produk-produk khas UMKM lokal.
Rakerda tahun ini mengusung tema “Pemberdayaan Perajin untuk Karya Berkelanjutan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Berbasis Ekonomi Kreatif.”
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Gubernur Sultra, Mayjen Purn. Andi Sumanggerukka (ASR). Dalam sambutannya, Gubernur menekankan pentingnya sinergi antar Dekranasda dalam memperkuat peran ekonomi kreatif sebagai penopang kesejahteraan masyarakat.
“Saya mengajak seluruh Dekranasda untuk terus berinovasi dan berkolaborasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal,” ujar ASR.
Dalam kesempatan tersebut, Hj. Hijrahwati Yosep Sahaka memaparkan rencana program kerja Dekranasda Koltim tahun 2026. Ia menegaskan bahwa fokus utama diarahkan pada peningkatan kualitas dan daya saing produk kerajinan lokal agar mampu bersaing di pasar modern.
Upaya ini juga ditujukan untuk memperkuat identitas budaya daerah melalui inovasi desain dan pengembangan produk khas Koltim.

Program prioritas pertama, lanjut Hijrahwati, adalah pengembangan sentra dan peningkatan kualitas produk kerajinan unggulan lokal. Dekranasda Koltim berkomitmen memperkuat inovasi desain, mutu, serta standardisasi produk seperti Tenun Motif Sorume Momahe dan berbagai kerajinan anyaman agar siap menembus pasar nasional bahkan ekspor.
“Penguatan kapasitas perajin dan pengembangan produk lokal yang berorientasi pasar menjadi strategi utama untuk mewujudkan kemandirian ekonomi daerah,” tegas Hijrahwati.
Program kedua yang menjadi perhatian adalah akselerasi pemasaran digital dan penguatan kemitraan strategis. Dekranasda Koltim berencana menggelar pelatihan digital marketing bagi para perajin serta menjalin kerja sama dengan platform e-commerce, BUMN, dan lembaga mitra lainnya.
“Langkah ini bertujuan memperluas jangkauan pasar, baik nasional maupun internasional, sekaligus meningkatkan penjualan produk lokal secara berkelanjutan di era transformasi digital,” tambahnya.
Selain memaparkan program, Hijrahwati juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi para perajin di Koltim, seperti keterbatasan akses permodalan, minimnya inovasi, rendahnya adaptasi terhadap tren pasar modern, serta kurangnya regenerasi perajin muda.
“Kondisi ini harus diatasi melalui pendampingan berkelanjutan dan kebijakan pemerintah yang berpihak pada pelaku usaha kecil,” ujarnya.
Melalui forum Rakerda ini, Hijrahwati berharap terjalin sinergi yang kuat antara Dekranasda provinsi dan kabupaten/kota dalam mengatasi berbagai kendala tersebut, sekaligus memperkuat peran ekonomi kreatif sebagai pilar peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara. (Adv)*
Laporan: Asrianto Daranga

























