Menyuarakan Kebenaran, Wujudkan Perubahan

,

Bimbingan Teknis Ketahanan Pangan dan Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk Kepala Desa se-Koltim

KOLTIM, NUANSA SULTRA – Sebanyak 117 Kepala Desa se-Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) mengenai Ketahanan Pangan dan Makanan Bergizi Gratis (MBG) melalui Dana Desa untuk tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Peningkatan Mutu dan Pembangunan Daerah (LPMD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kegiatan Bimtek ini dimulai pada Senin, 10 Februari 2025 dan dijadwalkan berlangsung hingga Rabu, 12 Februari 2025. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Bupati Koltim, Abd Azis, di salah satu hotel Claro di Kota Kendari.

Bimtek ini mengangkat topik penting terkait ketahanan pangan dan pemanfaatan Dana Desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Kepala Desa diharapkan dapat memahami dan mengimplementasikan program ketahanan pangan serta MBG yang difokuskan pada pemanfaatan dana desa minimal 20 persen. Program ini bertujuan untuk memastikan desa-desa di Kolaka Timur bisa mengelola ketahanan pangan secara mandiri serta memenuhi kebutuhan makanan bergizi bagi masyarakat.

Turut hadir dalam acara ini berbagai pejabat penting, antara lain Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Kementerian Desa RI, Winarno, Kepala Kejaksaan Negeri Kolaka, Herlina Rauf, Kepala Dinas PMD Koltim, Kusram Maroli, serta Direktur Eksekutif LPMD. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk menyukseskan program ketahanan pangan dan MBG di Kabupaten Kolaka Timur.

Dalam sambutannya, Bupati Koltim Abd Azis menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan dan peserta Bimtek. Abd Azis menekankan bahwa Kabupaten Kolaka Timur adalah yang pertama di Sulawesi Tenggara yang melaksanakan Bimtek terkait penggunaan Dana Desa untuk program MBG dan ketahanan pangan.

“Kehadiran para Kepala Desa di sini diharapkan dapat memberikan pandangan baru dan ide segar untuk mendukung keberhasilan program MBG dan ketahanan pangan di Kolaka Timur,” ujar Abd Azis.

Bupati Abd Azis juga menyampaikan bahwa pentingnya program ketahanan pangan dan MBG ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan di tingkat desa. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan desa sangat diperlukan untuk mencapainya. Dia juga menekankan bahwa untuk membangun daerah Kolaka Timur, anggaran APBD saja tidak cukup.

“Program MBG dan ketahanan pangan dapat terwujud jika ada sinergi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan pemerintah provinsi,” tambah Abd Azis.

Kegiatan Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) para kepala desa. Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri Desa Nomor 82 Tahun 2022 yang mengatur pedoman ketahanan pangan di desa. Kepala desa diberi pemahaman terkait cara memanfaatkan Dana Desa dengan baik dan benar, mulai dari tahapan perencanaan hingga pertanggungjawaban agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bimtek ini juga menjadi wadah untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai cara mengelola dana desa, terutama untuk program ketahanan pangan dan swasembada pangan. Kepala Desa diharapkan dapat memanfaatkan Dana Desa secara maksimal untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan mengurangi potensi terjadinya kelaparan dan stunting di desa mereka.

Kadinas PMD Koltim, Kusram Maroli, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek ini dilakukan berdasarkan beberapa peraturan, antara lain Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2024 yang mengatur tentang perubahan Undang-Undang Desa Nomor 3 Tahun 2024, serta keputusan Menteri Desa yang mengatur pedoman ketahanan pangan di desa. Hal ini merupakan langkah konkret untuk mendukung desa dalam mengelola ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan warganya.

Lebih lanjut, Kusram Maroli menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para Kepala Desa mengenai penggunaan Dana Desa yang tepat, khususnya dalam rangka ketahanan pangan. Para kepala desa diharapkan bisa memahami alokasi dana dan cara pengelolaannya untuk menciptakan kemandirian pangan yang bisa mengurangi ketergantungan terhadap bantuan pangan luar.

Selain itu, tujuan lain dari Bimtek ini adalah untuk mewujudkan kemandirian pangan di desa-desa Kolaka Timur, yang pada akhirnya dapat mengurangi angka kelaparan dan stunting. Program ketahanan pangan ini juga diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengantisipasi potensi krisis pangan yang dapat terjadi di masa depan. Dengan pengelolaan yang baik, program ini bisa mengubah pola konsumsi pangan di masyarakat desa menjadi lebih sehat dan bergizi.

Pentingnya pembinaan dan pelatihan seperti Bimtek ini semakin ditekankan dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kemandirian desa. Hal ini sejalan dengan semangat Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur dalam memperkuat peran desa dalam pembangunan daerah. Dengan adanya ketahanan pangan yang baik, diharapkan kualitas hidup masyarakat desa dapat meningkat secara signifikan.

Dalam kesempatan yang sama, para peserta Bimtek juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam mengelola Dana Desa untuk program ketahanan pangan. Diskusi ini memberikan ruang bagi kepala desa untuk saling belajar dan mendapatkan solusi atas permasalahan yang ada di lapangan.

Sebagai langkah lanjut, Abd Azis juga mengharapkan agar para kepala desa bisa mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dari Bimtek ini ke dalam program kerja di masing-masing desa.

“Tantangan terbesar adalah bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan Dana Desa agar dapat membawa perubahan nyata di bidang ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat desa,” ujar Abd Azis.

Bupati Kolaka Timur juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan penuh kepada setiap desa dalam implementasi program ketahanan pangan dan MBG. Dukungan ini tidak hanya dalam bentuk anggaran, tetapi juga melalui bimbingan teknis dan pendampingan dalam setiap tahap pelaksanaan.

“Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja keras dan sinergi antara pemerintah desa, pemerintah daerah, dan masyarakat,” tandas Abd Azis.

Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan para Kepala Desa dapat lebih memahami dan melaksanakan program ketahanan pangan serta MBG secara efektif, sehingga Kabupaten Kolaka Timur dapat mencapai kemandirian pangan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dalam jangka panjang.(Adv)

Penulis Asrianto Daranga.