KOLTIM, NUANSA SULTRA – Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Kolaka Timur (Koltim), H. Yosep Sahaka, S.Pd., M.Pd., bersama Kapolres Koltim AKBP Tinton Yudha Riambodo, S.H., S.I.K., M.H., secara resmi melepas penyaluran bantuan benih jagung dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia kepada para petani di wilayah Kolaka Timur.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Poni-Poniki, Kecamatan Tirawuta, pada Senin (27/10/2025) dan dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Koltim, Ridwan S. Pi, M.Si., Kasat Pol PP, Linmas dan Damkar, Alfian Althin, SE., Para penyuluh pertanian, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Yosep Sahaka, menyampaikan bahwa penyaluran bantuan benih jagung Pakan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sektor pertanian daerah sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.
Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan aparat keamanan, khususnya Polri dan TNI, dalam menjaga keberlanjutan produksi pangan di Kab. Koltim.
Yosep menuturkan, keberhasilan Indonesia mencapai swasembada pangan dalam waktu singkat merupakan hasil kerja sama seluruh pemangku kepentingan. Ia menceritakan bahwa setelah Menteri Pertanian dilantik, Presiden memberikan tantangan kepada kementan untuk mewujudkan swasembada dalam tiga hingga empat tahun. Namun, berkat sinergi lintas sektor dan kerja keras di lapangan, target tersebut berhasil dicapai hanya dalam waktu satu tahun.
“Pencapaian ini bahkan menarik perhatian negara lain, termasuk negara Jepang, yang kini datang ke Indonesia untuk mempelajari strategi percepatan swasembada pangan,” Ujar Yosep.
Ia menjelaskan bahwa Kab. Kolaka timur turut berkontribusi dalam keberhasilan nasional tersebut. Berdasarkan data Dinas Pertanian, Koltim saat ini tidak hanya swasembada beras, tetapi juga mengalami surplus produksi hingga tiga kali lipat. Untuk komoditas jagung, hasil panen menunjukkan peningkatan yang signifikan, meski masih dihadapkan pada tantangan keterbatasan fasilitas pengeringan hasil panen.
Meski demikian, Yosep menyoroti adanya tantangan dalam rantai distribusi hasil panen, terutama keterbatasan gudang penyimpanan milik Bulog di wilayah Koltim. Akibatnya, petani sering kali menjual hasil panen dengan harga rendah kepada tengkulak karena tidak memiliki tempat penyimpanan yang memadai.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah daerah telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Bulog mengenai pembangunan dua unit gudang dan satu unit penggilingan berkapasitas 500 ton per 18 jam.
“Lahan seluas empat hektare telah disiapkan untuk pembangunan fasilitas tersebut. Tiga hektare akan digunakan untuk gudang dan satu hektare untuk penggilingan. Diharapkan fasilitas ini mampu menekan dominasi tengkulak dan menjaga kestabilan harga di tingkat petani,” ujar Yosep.
Bupati koltim juga memberikan apresiasi kepada Kapolres Koltim AKBP Tinton Yudha Riambodo dan jajarannya atas peran aktif dalam mendampingi petani dalam berbagai program pertanian terutama dalam pengawasan distribusi pupuk dan bibit. Ia menilai, keberhasilan Koltim dalam mendukung ketahanan pangan tidak lepas dari dedikasi aparat keamanan dan penyuluh pertanian.
“Kerja sama yang solid antara dinas pertanian, penyuluh, dan aparat keamanan merupakan fondasi utama dalam menjaga produktivitas serta ketahanan pangan daerah,” tegas Yosep
Selain bantuan jagung, Yosep Sahaka juga menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian telah memberikan perhatian khusus kepada Koltim, tahun depan, akan memperoleh tambahan program bantuan di sektor perkebunan, khususnya bantuan pengembangan tanaman kakao seluas 600 hektare.
Program ini diharapkan dapat memperluas potensi ekonomi daerah Kolaka timur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Sebagai satu-satunya kabupaten di Sulawesi Tenggara yang tidak memiliki wilayah laut, Kolaka timur akan terus mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat,” tambahnya.
Yosep juga menekankan pentingnya peran penyuluh pertanian sebagai ujung tombak di lapangan. Ia mendorong seluruh penyuluh untuk terus memberikan pendampingan teknis kepada petani agar mampu menerapkan praktik pertanian modern yang berkelanjutan.
“Dengan pendampingan intensif, petani dapat lebih mandiri dan produktif dalam mengelola lahan, khususnya pada komoditas unggulan seperti jagung dan padi,” ujarnya.
Yosep Sahaka menjelaskan bahwa hari ini total bantuan benih jagung yang disalurkan mencapai 20,640 ton, dan akan didistribusikan ke tiga kecamatan yaitu Aere, Dangia, dan Tirawuta, mencakup 56 kelompok tani.
Terakhir, Ia berharap, program ini mampu mendorong peningkatan produksi jagung di Kolaka Timur serta memperkuat posisi daerah sebagai sentra pertanian produktif di Sulawesi Tenggara.
“Saya mengajak seluruh pihak untuk menjaga semangat kerja sama, agar program ketahanan pangan terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat Kolaka Timur,” Tutupnya. (Adv) *
Penulis : Asrianto Daranga.
























