, , , , ,

Seminar Kajian Budaya Kolaka Timur, Pentingnya Pelestarian Cerita Rakyat Sebagai Warisan Pendidikan

Koltim, Nuansa Sultra – Pentingnya pelestarian cerita rakyat sebagai bagian dari warisan budaya lokal kembali ditegaskan dalam Seminar Akhir Kajian Budaya Cerita Rakyat Kolaka Timur yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kabubaten Kolaka Timur . Kegiatan ini menghadirkan Dr. La Ode Topo Jers, M.Si, selaku ketua tim kajian sekaligus dosen Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo.

 

Dalam sesi wawancara, Dr. La Ode Topo Jers menjelaskan bahwa cerita rakyat bukan sekadar kisah turun-temurun, melainkan objek penting dalam pembelajaran kebudayaan. Ia menegaskan bahwa kajian cerita rakyat perlu diteliti, dikembangkan, dan diperjuangkan sebagai bagian dari upaya mendukung program pemerintah pusat melalui direktorat jendral kebudayaan tentang kajian objek pemajuan kebudayaan dan Cagar budaya yang telah diturunkan ke tingkat daerah melalui dinas pendidikan dan kebudayaan Koltim.

 

Menurutnya, cerita rakyat mengandung nilai-nilai yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, mulai dari nilai moral, dan etika nilai religius, nilai pendidikan, nilai sosial, hingga potensi nilai ekologis.

 

“Ini bukan sekadar cerita, tetapi juga mengandung pelajaran hidup yang dapat menjadi dasar pendidikan karakter bagi generasi muda,” ujar Dr. La Ode.

 

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mendukung pelestarian cerita rakyat. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk menggali kembali kisah-kisah lokal yang selama ini nyaris terlupakan. Ide-ide yang muncul dari cerita tersebut juga dapat dikembangkan menjadi berbagai bentuk inovasi, termasuk dalam kurikulum pendidikan maupun produk budaya kreatif.

 

Seminar ini turut dihadiri oleh berbagai elemen penting masyarakat Koltim, seperti tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda, hingga pejabat pemerintah daerah. Mereka sepakat bahwa pelestarian cerita rakyat harus menjadi prioritas bersama dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.

 

Para peserta juga menyampaikan bahwa cerita rakyat memiliki nilai strategis dalam membangun identitas lokal. Selain memperkuat rasa kebersamaan, cerita rakyat juga dinilai mampu menjadi sumber inspirasi dalam pembentukan karakter generasi muda serta sebagai sarana pewarisan budaya yang efektif.

 

Melalui kegiatan ini, diharapkan Kolaka Timur dapat menjadi salah satu daerah percontohan dalam pengembangan dan pelestarian budaya lokal berbasis cerita rakyat. Disdikbud koltim diharapkan dapat menindaklanjuti hasil seminar dengan program nyata yang berkelanjutan, sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan pendidikan berbasis budaya.

 

Penulis : Asrianto Daranga.

  • 1.145 Jamaah Haji Asal Sultra Diberangkatkan Melalui Bandara Haluoleo Kendari

  • 100 Hari ASR-Hugua Dinilai Gagal : FAMHI Soroti Minimnya Realisasi Janji Kampanye

  • 11 DPD LAT Kompak Dukung Lukman Abunawas, Komitmen Memajukan Adat dan Budaya Tolaki

  • 18 KPM di Desa Tongandiu Terima BLT-DD Tahun 2025 dan Insentif Honorer Aparatur Desa, Jelang Idul Fitri 1446 Hijriah

PENERBIT