KOLTIM, NUANSA SULTRA – Kebakaran terjadi di dapur rumah milik mantan Kepala Desa Mataiwoi, Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), pada Rabu pagi (28/05/2025) sekitar pukul 09.15 WITA. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, insiden ini menyebabkan kerugian materi yang cukup besar, ditaksir mencapai Rp70 juta.
Kepala Pelaksana BPBD Koltim, Dewa Made Ratmawan, S.ST., MT, menjelaskan rumah yang terbakar milik Nyoman Kardi (57 tahun), yang tinggal bersama istrinya, Made Nyeri, di Blok F, Desa Mataiwoi. Saat kejadian, Made Nyeri baru saja meninggalkan rumah usai memasak di dapur.
Menurut kesaksian warga sekitar bernama Koming, api pertama kali terlihat muncul dari bagian atap rumah. Menyadari bahaya, Koming segera berteriak meminta pertolongan. Warga sekitar langsung berdatangan dan berusaha memadamkan api secara manual.
Sekitar pukul 09.50 WITA, satu unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Koltim tiba di lokasi. Api berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 10.00 WITA. Pihak kepolisian juga langsung turun tangan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan dari warga.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kebakaran diduga disebabkan oleh kelalaian pemilik rumah yang meninggalkan dapur dalam kondisi kompor gas elpiji masih menyala. Api diduga berasal dari percikan api yang kemudian menjalar ke atap rumah.
Akibat peristiwa ini, satu unit dapur dan dua sepeda motor hangus terbakar. Meski demikian, tidak ada korban luka maupun korban jiwa yang dilaporkan.
Tak lama setelah kejadian, Pemerintah Daerah Kolaka Timur melalui BPBD dan Dinas Sosial langsung bergerak memberikan bantuan darurat kepada korban kebakaran.
Bantuan yang diberikan berupa 50 lembar atap seng, 50 batang balok kayu, serta perlengkapan lainnya seperti paku seng dan paku campuran. Sementara itu, Dinas Sosial juga menyalurkan bantuan berupa kebutuhan sandang dan pangan.
Bantuan ini diberikan sesaat setelah laporan diterima dari Camat Loea dan Kepala Desa Mataiwoi, sebagai bentuk respon cepat dan kepedulian pemerintah daerah terhadap warganya yang tertimpa musibah.
Penulis : Asrianto Daranga.