KOLTIM, NUANSA SULTRA — Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kolaka Timur berencana untuk menggencarkan program elektrifikasi bagi para pelaku pertanian di wilayah koltim. Langkah ini dilaksanakan seiring dengan kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur dan PLN Pusat. Selasa, (04/02/ 2025)
Melalui program yang bertajuk “Listrik Masuk Sawah” atau agriculture bundling package, listrik PLN akan menjangkau kawasan pertanian di Kolaka Timur. Program ini mencakup sebanyak 57 lokasi yang tersebar di seluruh kecamatan dengan lahan sawah, dan merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Sulawesi Tenggara.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kolaka Timur, Ridwan, menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu solusi untuk menjawab kebutuhan para petani yang selama ini menghadapi kendala dalam pengairan sawah.
Sebelumnya, para petani di Kolaka Timur sangat bergantung pada mesin pompa air konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) untuk pengairan sawah tadah hujan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli BBM cukup tinggi, dan hal ini mempengaruhi biaya produksi pangan yang dihasilkan.
“Namun dengan adanya tenaga listrik, tentu akan lebih menghemat biaya operasional dan meningkatkan produktivitas pertanian,” ungkap Kadis Ridwan.
Ridwan melanjutkan, bahwa sebelumnya pengairan sawah menggunakan mesin berbahan bakar minyak hanya mampu menghasilkan satu kali panen padi dalam setahun. Dengan adanya pompa air yang menggunakan tenaga listrik, produksi padi akan meningkat, memungkinkan petani untuk mendapatkan hasil panen yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.
Program listrik masuk sawah ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kualitas dan kuantitas produksi pertanian di Kolaka Timur. Ridwan menyebutkan bahwa program ini sejalan dengan visi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan untuk mewujudkan modernisasi pertanian di wilayah tersebut.
“Dalam jangka panjang, kami berharap seluruh wilayah dengan lahan sawah akan terjangkau oleh program ini. Untuk saat ini, kami akan memprioritaskan kecamatan-kecamatan yang memiliki lahan sawah yang cukup luas,” ujar Ridwan.
Lebih lanjut, Ridwan menjelaskan bahwa salah satu tantangan utama dalam pembangunan pertanian di Kolaka Timur adalah sulitnya mendapatkan sumber energi yang memadai untuk pengadaan sumur bor. Dengan adanya program listrik masuk sawah, petani akan mendapatkan sumber tenaga yang lebih murah dan mudah diakses dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar minyak.
“Sumber energi yang menggunakan listrik akan lebih efisien dan tidak memerlukan biaya yang besar, berbeda dengan BBM yang harganya terus naik. Ini akan sangat membantu petani dalam meningkatkan hasil pertanian mereka,” tambah Ridwan.
Program ini juga sangat mendukung upaya Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam rangka modernisasi dan mekanisasi pertanian di seluruh Indonesia. Dengan adanya elektrifikasi, sektor pertanian Kolaka Timur diharapkan dapat bertransformasi menjadi lebih efisien dan produktif.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur menyambut baik program ini sebagai sebuah terobosan yang dapat memberikan solusi jangka panjang bagi kesejahteraan petani.
Bupati Kolaka Timur, Abd. Azis SH., MH menyatakan bahwa kolaborasi dengan PLN dan pihak terkait lainnya akan terus didorong untuk memastikan kelancaran program ini hingga seluruh petani di Koltim dapat menikmati manfaatnya.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya bantuan ini. Program listrik masuk sawah akan mengurangi beban petani, dan diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian. Selain itu, ini juga merupakan langkah penting dalam memperkenalkan teknologi pertanian yang lebih ramah lingkungan,” kata Bupati Koltim
Program ini tidak hanya memberikan manfaat dari segi ekonomi, tetapi juga menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan. Pemanfaatan listrik sebagai sumber tenaga untuk pompa air di sawah akan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang selama ini menjadi penyebab polusi udara. Dengan demikian, sektor pertanian Kolaka Timur tidak hanya lebih produktif, tetapi juga lebih berkelanjutan.
Pihak PLN juga menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program listrik masuk sawah ini dengan menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat memberikan dampak yang luas dan mempercepat proses modernisasi pertanian di Kolaka Timur.
Para petani di Kolaka Timur pun menyambut antusiasme program ini, yang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam cara mereka mengelola lahan pertanian. Dengan listrik sebagai sumber tenaga utama, mereka dapat menjalankan usaha tani dengan lebih efisien, mengurangi biaya operasional, dan tentunya meningkatkan hasil panen.
Seiring dengan berjalannya waktu, Kolaka Timur diprediksi akan menjadi model bagi daerah lain di Sulawesi Tenggara dalam hal penerapan teknologi dan elektrifikasi di sektor pertanian. Program listrik masuk sawah ini bisa menjadi langkah awal untuk memajukan pertanian Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Penulis Asrianto Daranga