, , ,

Sinergi Dinas Pendidikan dan Disdukcapil Koltim Gencarkan Program KIA di Sekolah

KOLTIM, NUANSA SULTRA – Kepala Dinas Pendidikan Kolaka Timur, Drs. Syafruddin, S.Pd., M.Pd., menjelaskan pentingnya Kartu Identitas Anak (KIA) bagi seluruh peserta didik di wilayahnya. Dalam wawancara dengan media NuansaSultra di ruang kerjanya, pada Senin (04/08/2025). ia menekankan bahwa KIA memiliki peran krusial sebagai bentuk identitas resmi bagi anak-anak yang belum memiliki KTP.

 

“Kalau kita melihat arti penting dari kartu ini memang sangat penting untuk semua warga negara, karena anak-anak kita ini belum terjangkau untuk KTP secara keseluruhan,” ujar Syafrudin.

 

Menurutnya, inisiatif penerbitan KIA merupakan gagasan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Untuk itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Disdukcapil guna memenuhi kebutuhan peserta didik dalam memperoleh identitas resmi ini.

 

“Alhamdulillah beberapa bulan yang lalu kami juga sudah berkoordinasi langsung dengan Dinas Pencatatan Sipil untuk memenuhi kebutuhan anak-anak sekolah kita,” tambahnya.

 

Syafrudin menegaskan bahwa meskipun belum menjadi persyaratan administratif resmi untuk masuk ke jenjang pendidikan tertentu, pihaknya akan mulai mengarahkan semua sekolah agar mengimbau orang tua dan siswa mengurus KIA. Ia berharap kerja sama lintas sektor ini bisa mempercepat kepemilikan KIA di seluruh jenjang pendidikan, khususnya TK, SD, dan SMP yang menjadi wewenang Dinas Pendidikan.

 

“Insyaallah melalui kepala sekolah kami akan sampaikan kepada kepala sekolah untuk dapat mewajibkan kepada anak untuk memperoleh KIA,” tegasnya.

 

Ia juga mengingatkan pentingnya peran aktif orang tua dalam mendukung program ini.

 

“Kepala sekolah harus bisa bekerja sama dengan orang tua akan pentingnya daripada KIA, sehingga target yang akan dicapai untuk Kabupaten Kolaka Timur ini akan dipercepat.” Ujarnya

 

Mengenai tantangan pelaksanaan, Syafrudin merasa bahwa koordinasi lintas sektor yang sudah berjalan cukup baik akan membantu meminimalisir hambatan. Ia menekankan bahwa peningkatan sosialisasi kepada masyarakat adalah langkah penting agar orang tua lebih menyadari pentingnya KIA bagi masa depan anak-anak mereka.

 

“Kami akan berkoordinasi kembali, walaupun sekarang sudah ada surat yang disampaikan kepada kami. Kami akan mengintensifkan pelaksanaan perekaman foto-foto anak-anak untuk masing-masing jenjang di Kabupaten Kolaka Timur,” ungkapnya.

 

Ia berharap seluruh siswa yang sudah terdaftar tahun ini bisa memperoleh KIA secara menyeluruh.

 

Syafrudin juga mengaitkan urgensi KIA dengan program-program bantuan pendidikan seperti Program Indonesia Pintar (PIP). Ia menyoroti pentingnya anak-anak memiliki rekening bank atas nama sendiri yang memerlukan NIK, bukan lagi menggunakan rekening orang tua.

 

“Saya harapkan kepada kepala sekolah, guru untuk menekankan kepada seluruh siswanya untuk mendapatkan KIA sekaligus mensosialisasikan arti penting dari kartu Anak Indonesia Pintar.” harapnya

 

Dari pihak Disdukcapil, Kepala Dinas Syarif, S. Pd., M. Si. menjelaskan bahwa KIA diperuntukkan bagi anak berusia 0–17 tahun. Di Kolaka Timur, dari target rasional 60% di tahun ini, capaian saat ini baru menyentuh angka 57℅, ia menyebutkan langkah-langkah strategis seperti layanan jemput bola akan terus dioptimalkan khususnya kecamatan Uesibdan Uluiwoi

 

“Kami sangat berharap sebenarnya dinas pendidikan juga dijadikan sebuah syarat ketika masuk di TK, SD, SMP, SMA sebagai syarat administrasi.” ujar Syarif

 

Menurutnya, KIA bukan hanya formalitas, melainkan identitas pribadi yang memiliki banyak manfaat praktis.

 

“Itu merupakan kartu identitas pribadi ,Yang bisa dipakai untuk buka rekening di bank, bisa dipakai untuk bepergian seperti naik pesawat, atau kebutuhan lain yang membutuhkan NIK, di situlah pentingnya.” ungkapnya

 

Syarif menambahkan bahwa keterlibatan Dinas Pendidikan akan sangat membantu beban Disdukcapil. Ia menjelaskan bahwa proses pengajuan KIA kini dapat dilakukan lebih mudah, bahkan hanya dengan memakai HP Android.

 

“Tinggal dia foto, tuliskan namanya, siapkan dokumen KK dan akte kelahiran. Kami olah datanya di kantor, setelah itu kami kirimkan kembali ke sekolah-sekolah,” ujarnya.

 

Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara pihak sekolah, orang tua, dan pemerintah daerah sangat krusial untuk pemerataan KIA.

 

“Kalau kepala sekolah atau perwakilan masyarakat bisa menyampaikan kepada kami ada sekian orang butuh KIA, kami bisa turun langsung. Tapi kalau hanya 2 sampai 7 orang, tentu kami pertimbangkan karena keterbatasan sumber daya.” tegas Syarif

 

Tantangan terbesar menurut Syarif bukan pada teknis, melainkan rendahnya kesadaran masyarakat di wilayah terpencil. Ia menyayangkan bahwa identitas anak sering kali dianggap tidak penting hingga benar-benar dibutuhkan.

 

“Hari ini yang bisa kami lakukan adalah menyurat ke dinas pendidikan dan sekolah-sekolah, kami ambil data mereka, tinggal kami olah,” katanya, sambil menjelaskan bahwa jadwal pengambilan data sempat tertunda karena cuaca dan aktivitas lain.

 

Menutup keterangannya, Syarif optimistis bahwa target kinerjak kerja sebesar 62% kepemilikan KIA di Kolaka Timur bisa tercapai tahun ini.

 

“Itu menjadi harapan kami bisa capai di tahun 2025. Wajib,” Pungkasnya

 

Penulis : Asrianto Daranga

  • 100 Hari ASR-Hugua Dinilai Gagal : FAMHI Soroti Minimnya Realisasi Janji Kampanye

  • 11 DPD LAT Kompak Dukung Lukman Abunawas, Komitmen Memajukan Adat dan Budaya Tolaki

  • 18 KPM di Desa Tongandiu Terima BLT-DD Tahun 2025 dan Insentif Honorer Aparatur Desa, Jelang Idul Fitri 1446 Hijriah

  • 2 Hektare Lahan Pesantren Disulap Jadi Ladang Jagung, Koltim Dorong Kemandirian Pangan Sinergi Pemda, Polres, dan Kemenag

PENERBIT