KOLTIM, NUANSA SULTRA – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kolaka Timur, Hartini Azis, A.MA, secara resmi melantik pengurus baru Dekranasda Kolaka Timur untuk masa bakti 2025–2030. Acara pelantikan ini digelar pada Senin (05/05/2025) di Aula Rumah Jabatan Bupati Kolaka Timur.
Dalam sambutannya, Hartini Azis mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan oleh Bupati Kolaka Timur. Ia kini mengemban dua tanggung jawab sekaligus, yakni sebagai Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Kolaka Timur.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati atas kepercayaan besar ini. InsyaAllah, amanah ini akan saya jaga dengan komitmen dan kerja nyata,” ujar Hartini di hadapan tamu undangan dan pengurus yang dilantik.
Hartini menegaskan bahwa Dekranasda akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Fokus utama diarahkan pada pemberdayaan perempuan serta pelestarian budaya lokal melalui sektor kerajinan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa semangat kolaboratif dan inovatif menjadi kunci keberhasilan Dekranasda. Program-program ke depan diarahkan untuk memberdayakan keluarga dan perempuan serta mendorong pengembangan ekonomi masyarakat lewat potensi kerajinan daerah.
Salah satu capaian penting yang dipaparkan Hartini adalah keberhasilan sertifikasi motif tenun khas Kolaka Timur, yakni Wulele Sorume. Motif ini kini telah diakui secara resmi sebagai identitas daerah dan menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
“Alhamdulillah, motif Wulele Sorume yang menjadi kebanggaan Kolaka Timur kini telah disertifikasi. Tidak ada lagi komplain dari daerah lain, dan motif ini secara sah diakui sebagai milik Kolaka Timur,” jelas Hartini.
Selain pengembangan produk khas daerah, Dekranasda Kolaka Timur juga berkomitmen membina para pengrajin dan pelaku UMKM di seluruh wilayah kabupaten. Langkah ini dinilai penting untuk mendorong daya saing di tingkat regional dan nasional.
Pelantikan pengurus baru ini menjadi tonggak awal Dekranasda Kolaka Timur dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. Upaya ini diharapkan mampu menjadi pilar penting dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Laporan : Asrianto Daranga
