KENDARI, NUANSA SULTRA – Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, SKM., bersama Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik langganan banjir di kota tersebut setelah hujan deras yang mengguyur pada Kamis Sore, (13/03/2025).
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap masalah banjir yang kerap mengganggu kenyamanan warga, untuk mengevaluasi kondisi terkini dan merumuskan solusi jangka panjang yang efektif.
Peninjauan dilakukan di empat titik utama yang menjadi perhatian pemerintah kota, yakni Kali Kadia, Tobuha, Sungai Bonggoeya, dan Anaiwoi. Keempat lokasi tersebut dikenal sebagai daerah yang sering terendam banjir setiap kali hujan dengan intensitas tinggi. Dalam kesempatan itu, Siska Imran dan Sudirman berdialog dengan warga setempat, mendengarkan keluhan mereka, serta mengevaluasi kondisi drainase dan pemukiman yang terdampak banjir.
Menurut Wali Kota Siska Imran, penanganan banjir menjadi prioritas utama dalam Program 100 Hari Pemerintahan Siska-Sudirman.
“Kami turun langsung untuk melihat situasi di lapangan dan segera mengambil langkah-langkah yang lebih terintegrasi untuk mengatasi persoalan banjir yang selama ini mengganggu kenyamanan warga,” ujar Siska Imran.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyampaikan komitmennya untuk mengurangi dampak banjir secara signifikan dalam waktu dekat.
Salah satu solusi yang diusulkan oleh Siska Imran adalah pembangunan kolam retensi di beberapa titik strategis di Kota Kendari. Kolam retensi ini direncanakan untuk menampung air hujan yang melimpah sehingga dapat mengurangi risiko banjir, terutama di kawasan yang rawan genangan. Dengan adanya kolam retensi, diharapkan aliran air hujan dapat dikendalikan dengan lebih baik dan dampak banjir dapat diminimalisir.
Selain kolam retensi, pemerintah kota juga merencanakan normalisasi sungai dan kali yang sering mengalami sedimentasi. Normalisasi ini mencakup pengerukan sedimen dan sampah yang menyumbat aliran air, serta pembangunan tanggul di beberapa titik rawan longsor dan luapan air. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas saluran air dan mencegah terjadinya banjir yang lebih parah.
Namun, Pemkot Kendari tidak hanya mengandalkan pembangunan infrastruktur untuk menangani masalah banjir. Wali Kota Siska Imran menegaskan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam upaya pencegahan banjir.
Oleh karena itu, camat, lurah, RT, dan RW akan dilibatkan dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti untuk membersihkan drainase dan saluran air yang tersumbat. Dengan demikian, kebersihan lingkungan dapat terjaga dan aliran air dapat berjalan dengan lancar.
Beberapa drainase yang telah tertutup oleh sedimen dan sampah akan dikeruk secara manual untuk memperlancar aliran air. Wali Kota juga mengajak warga untuk tidak hanya menunggu bantuan dari pemerintah, tetapi turut serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar potensi banjir dapat diminimalisasi.
Dalam kunjungan tersebut, Siska Imran juga meninjau pemukiman warga yang terendam air di Jalan Alpukat, Kelurahan Andonohu, yang terdampak hujan deras beberapa hari sebelumnya. Wali Kota tampak turun langsung ke lokasi banjir, berinteraksi dengan warga, sekaligus mendengarkan keluhan tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa kebijakan yang kami terapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan memberikan dampak yang positif,” tutupnya.
Melalui langkah-langkah yang diambil oleh Pemkot Kendari, diharapkan dapat tercipta solusi jangka panjang yang efektif dalam mengatasi masalah banjir yang selama ini meresahkan warga.
Siska Imran dan Sudirman optimis bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat akan membuahkan hasil yang nyata, menjadikan Kendari sebagai kota yang lebih aman dan nyaman bagi warganya.
Laporan : Asrianto Daranga.