KONAWE, NUANSA SULTRA – Tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) yang juga mantan Wakil Gubernur Sultra, Dr. H. Lukman Abunawas, SH., M.Si., MH, resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Adat Tolaki (LAT) 2025-2030 dalam Musyawarah Adat Ke-V yang digelar di rumah permaisuri Lakidende, Laika Mbu’u, Kelurahan Arombu, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Sultra, (17/05/2025)
Pemilihan ini diikuti oleh 11 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LAT se-Sultra, yakni : Kota Kendari, Konawe, Konsel, Konut, Konkep, Kolaka, Kolut, Koltim, Butur, Muna, dan Bombana yang seluruhnya menyatakan dukungan bulat terhadap Lukman Abunawas, setelah empat dari lima calon ketua umum lainnya mengundurkan diri pasca pelaksanaan musyawarah adat.
Dalam sambutannya, Ketua Umum terpilih menyampaikan apresiasi mendalam kepada panitia penyelenggara serta seluruh DPD LAT yang telah mempercayakan amanah kepemimpinan kepada dirinya. Ia menekankan bahwa hasil musyawarah ini adalah cerminan nilai luhur “mepokoaso”, yaitu semangat kebersamaan dan musyawarah dalam mengambil keputusan penting bagi masyarakat adat Tolaki.
“Alhamdulillah, apa yang diputuskan hari ini berkat dukungan seluruh pihak dalam bingkai mepokoaso, melalui musyawarah dan mufakat,” ujar LA
Dalam arahannya, Dr. Lukman Abunawas menegaskan komitmennya untuk menjalankan amanah kepemimpinan secara maksimal dan menjadikan Lembaga Adat Tolaki sebagai sarana pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya Tolaki di era modern.
“Insya Allah, ke depan kita akan kembangkan lembaga adat ini sebagai wadah mepokoaso, terutama dalam mengembangkan potensi sumber daya masyarakat Tolaki yang kita miliki,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia juga menekankan pentingnya merujuk pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 yang menegaskan bahwa budaya dan adat merupakan simbol kebesaran daerah yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda. Selain itu, Permendagri No. 3 Tahun 1997 menjadi dasar hukum dalam memperkuat fungsi lembaga adat sebagai lembaga pemberdaya dan pembina masyarakat adat.
“Lembaga adat bukan hanya simbol, tetapi harus menjadi kekuatan kolektif dalam pembangunan sosial budaya masyarakat Tolaki. Kita harus bersama-sama menghidupkan kembali fungsi-fungsi adat yang mulai tergerus oleh arus globalisasi,” jelasnya.
Dr. Lukman Abunawas menargetkan pelaksanaan program-program jangka pendek dan menengah untuk pelestarian adat secara berkelanjutan, bahkan tanpa bergantung sepenuhnya pada dukungan pemerintah.
“Tanpa bantuan pemerintah pun, kita harus mampu melaksanakan program-program lembaga adat ini demi keberlangsungan nilai-nilai budaya Tolaki,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran generasi muda Tolaki dalam regenerasi adat dan budaya dengan mengedepankan prinsip kebersamaan dan saling menghargai.
“LAT akan menjadi wadah pengembangan potensi generasi muda Tolaki. Kita akan menanamkan prinsip mepokoaso sebagai dasar membangun karakter dan daya saing anak muda dalam bingkai adat dan budaya,” pungkasnya.
Simbol kepercayaan dan harapan besar masyarakat adat Tolaki terhadap sosok Dr. Lukman Abunawas. Dengan komitmen pelestarian, pemberdayaan, dan penguatan nilai adat, Lembaga Adat Tolaki di bawah kepemimpinan baru ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga identitas budaya Tolaki di tengah dinamika zaman.
Penulis : Asrianto Daranga.