, ,

Atasi Angka Putus Sekolah, 32 Peserta Ikuti Pelatihan Menjahit di Koltim, Bagian Program 100 Hari Bupati-Wakil Bupati

KOLTIM, NUANSA SULTRA- Sebagai bagian dari Program 100 Hari kerja Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Kolaka Timur (Koltim) menggelar pelatihan menjahit berjenjang yang ditujukan kepada warga putus sekolah dan peserta pendidikan nonformal. Kegiatan ini berlangsung di SKB Desa Woiha, Kecamatan Tirawuta, dan resmi dibuka oleh Plt. Kepala Dikbud Koltim, Drs. Syafruddin, M.Pd, pada Kamis (22/05/2025).

 

Pelatihan menjahit ini diikuti oleh 32 peserta dari SKB dan 4 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yang dibagi menjadi dua gelombang. Masing-masing gelombang terdiri dari 16 orang peserta, dan pelatihan akan dilaksanakan selama 14 hari ke depan dalam dua sesi.

 

Kepala Bidang PAUD dan Dikmas, Andi Astuti, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu memberikan output nyata berupa keterampilan menjahit yang bisa dimanfaatkan peserta dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peluang wirausaha.

 

“Kami berharap para peserta memperoleh skill yang dapat dimanfaatkan secara langsung setelah pelatihan,” ujarnya.

 

Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya dibekali keterampilan dasar hingga lanjutan dalam menjahit, tetapi juga mendapatkan reward berupa sertifikat dan bantuan mesin jahit yang diberikan secara berkelompok. Para narasumber atau tutor didatangkan langsung dari Balai Pelatihan Provinsi (BPVP) Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk memastikan materi dan praktik yang diberikan sesuai standar pelatihan nasional.

 

Plt. Kadis Dikbud Koltim, Drs. Syafruddin, M.Pd, dalam sambutannya menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis yang berkaitan erat dengan data dari Dapodik (Data Pokok Pendidikan), yang mencatat masih terdapat sekitar 8.000 warga Koltim yang tidak mengenyam pendidikan formal. Oleh karena itu, pihaknya merasa perlu menyediakan alternatif berupa pendidikan berbasis keterampilan yang dapat menunjang kemandirian masyarakat.

 

“Biasanya pelatihan semacam ini ditangani oleh Dinas Tenaga Kerja, namun kali ini kami dari Dikbud mengambil peran karena pelatihan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” jelas Syafruddin.

 

Ia juga menambahkan bahwa pelatihan menjahit ini bukan hanya bertujuan memberikan keterampilan teknis, melainkan juga menjadi bagian dari pengembangan kewirausahaan lokal.

 

“Potensi dunia usaha menjahit di Koltim cukup besar. Ini adalah langkah awal membekali tenaga kerja dengan keterampilan agar mereka siap dan mandiri,” tegasnya.

 

Tenri, perwakilan dari BPVP Sultra, turut memberikan motivasi kepada peserta pelatihan. Ia menekankan pentingnya kompetensi di era yang kompetitif saat ini.

 

“Pelatihan ini adalah langkah nyata untuk meningkatkan kompetensi diri. Dengan keterampilan menjahit, peserta tidak hanya bisa bekerja, tetapi juga membuka peluang usaha baru,” ungkapnya.

 

Ia juga menambahkan bahwa seluruh peserta akan didampingi oleh instruktur ahli di bidangnya, dan diharapkan dapat mengikuti seluruh sesi pelatihan dengan serius.

 

“Wirausaha saat ini memiliki banyak peminat. Kami harap pelatihan ini menjadi batu loncatan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” tambahnya.

 

Seluruh peserta telah difasilitasi dengan ruang praktik menjahit lengkap dengan mesin jahit. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala SKB Koltim, para peserta, serta perwakilan dari BPVP Sultra sebagai narasumber.

 

Pelatihan ini diharapkan mampu mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja tetapi juga siap membuka usaha mandiri, sehingga mendukung terciptanya masyarakat Koltim yang lebih mandiri, produktif, dan kompeten.

 

Laporan : Asrianto Daranga

  • 100 Hari ASR-Hugua Dinilai Gagal : FAMHI Soroti Minimnya Realisasi Janji Kampanye

  • 11 DPD LAT Kompak Dukung Lukman Abunawas, Komitmen Memajukan Adat dan Budaya Tolaki

  • 18 KPM di Desa Tongandiu Terima BLT-DD Tahun 2025 dan Insentif Honorer Aparatur Desa, Jelang Idul Fitri 1446 Hijriah

  • 2.285 Desa di Sultra Siap Bentuk Koperasi Merah Putih Sebelum Juni 2025

PENERBIT