Koltim, Nuansa Sultra – Dalam rangka mendorong lahirnya pengusaha muda di bidang properti, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pengembang Indonesia (PI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelenggarakan kegiatan Sekolah Properti yang dirangkaikan dengan program UKM-IKM. Kegiatan ini berlangsung di Herawaty Meeting Room, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), pada Kamis (25/09/2025).
Ketua DPD Pengembang Indonesia Provinsi Sultra, Harim, menjelaskan bahwa penyelenggaraan Sekolah Properti ini merupakan langkah nyata untuk mendukung program nasional pembangunan tiga juta rumah yang diusung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Selain itu, kegiatan ini juga mendukung program internal Pengembang Indonesia, yakni “Satu Hektar Satu Kecamatan”, yang bertujuan memberdayakan masyarakat lokal melalui pengembangan sektor properti.
Harim menyebutkan bahwa banyak masyarakat, khususnya generasi muda, memiliki minat besar terhadap dunia properti, namun terkendala karena kurangnya pengetahuan teknis dan jalur yang tepat untuk memulainya. Melalui sekolah ini, peserta diberikan edukasi praktis mulai dari dasar-dasar bisnis properti hingga strategi membangun usaha tanpa harus memiliki modal besar.
Salah satu poin penting dalam pelatihan ini adalah membuka wawasan peserta bahwa bisnis properti tidak selalu membutuhkan modal pribadi maupun pinjaman bank. Harim menekankan bahwa terdapat berbagai skema dan strategi bisnis yang dapat dijalankan tanpa harus menanggung beban finansial besar di awal. Pengetahuan inilah yang diberikan secara sistematis kepada peserta UMKM.
“Kita punya ilmu dan pengalaman yang akan kami bagikan kepada peserta agar mereka juga bisa memahami seluk-beluk bisnis properti. Ini bukan sekadar teori, tapi ilmu praktis yang bisa langsung diterapkan,” ungkap Harim saat diwawancarai media.
Kegiatan ini menjadi pengalaman pertama Harim mengunjungi Koltim. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan di berbagai daerah agar generasi muda dapat ambil bagian dalam program strategis nasional dan daerah. Dengan demikian, masyarakat lokal memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan usaha di bidang properti.
Lebih lanjut, Harim berharap kehadiran Sekolah Properti ini dapat menjadi momentum bagi peserta untuk mendapatkan edukasi menyeluruh tentang cara memiliki lahan, memulai usaha properti, hingga strategi mendapatkan modal tanpa tergantung pada lembaga keuangan.
“Mudah-mudahan dari kegiatan ini akan lahir pengusaha-pengusaha muda yang andal dan mampu membangun daerahnya sendiri,” pungkasnya.
Penulis : Asrianto Daranga