KONAWE, NUANSA SULTRA – Organisasi Tamalaki Sangia Wonua Tebawo (TSWT) Sulawesi Tenggara sukses menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Angkatan ke-XIV pada Sabtu (11/10/2025). Kegiatan ini berlangsung di eks Kantor Camat Morosi, Ds.Besu, Kec. Morosi, Kab. Konawe, dengan melibatkan peserta dari kalangan pemuda Suku Tolaki.
Sekitar 60 peserta mengikuti kegiatan Diklatsar ini. Sebagian besar berasal dari kalangan pemuda setempat, termasuk karyawan aktif perusahaan PT OSS dan PT VDNI. Kegiatan ini bertujuan membangkitkan minat generasi muda terhadap nilai-nilai budaya Tolaki serta menanamkan semangat kesatria dan kecintaan terhadap adat istiadat sebagai identitas lokal yang harus dilestarikan.
TSWT Sultra dikenal sebagai organisasi yang konsisten dalam menggelar kegiatan pelatihan serupa setiap tahunnya. Konsistensi ini mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, aparat penegak hukum (APH), tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Kegiatan semacam ini dinilai sebagai langkah konkret dalam menjaga eksistensi budaya lokal di tengah arus globalisasi.
Selain menyelenggarakan pelatihan, TSWT Sultra juga aktif dalam menggelar atraksi budaya yang bertujuan memperkenalkan seni dan tradisi Tolaki kepada khalayak luas. Upaya ini dilakukan agar nilai-nilai budaya tidak hanya diwarisi secara turun-temurun, tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman moral dan sosial.
Ketua Umum TSWT Sultra, Ayub Meronda, bersama Sekjen, Irsan Jaya, S.Sos, dan Ketua Panitia Hendrik Pangidae menekankan pentingnya menjaga marwah Suku Tolaki. Mereka juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperkuat silaturahmi dan membangun sinergi dengan pemerintah serta aparat keamanan demi menciptakan ketertiban dan keharmonisan di Bumi Anoa, Sultra.
Ayub Meronda juga menegaskan bahwa dalam berorganisasi, seluruh anggota TSWT wajib mengikuti aturan yang berlaku, baik yang bersumber dari hukum positif negara maupun hukum adat. Hal ini, menurutnya, merupakan wujud komitmen organisasi dalam menjaga integritas serta tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
“Fokus utama pelatihan ini adalah memperkuat pemahaman tentang tata kelola organisasi, hukum adat, serta pelestarian budaya dan kearifan lokal Tolaki,” Ujar ayub meronda
Dengan pelaksanaan Diklatsar ke-14 ini, TSWT Sultra berharap dapat melahirkan kader-kader muda yang tangguh, berkarakter, dan memiliki pemahaman mendalam terhadap identitas budaya lokal.
“Pelestarian adat istiadat suku tolaki ini bukan hanya menjadi warisan leluhur, tetapi juga menjadi fondasi moral dalam membangun masa depan daerah kita yang berbudaya dan bermartabat,” Tutup Ayub
Penulis : Asrianto Daranga