KOLTIM, NUANSA SULTRA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Timur (Koltim) telah mengalokasikan 20 persen dari Dana Desa (DD) untuk mendukung program ketahanan pangan dalam rangka mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat desa dalam menciptakan ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi, terutama bagi anak-anak sekolah, ibu hamil, dan balita.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kolaka Timur, Kusram Maroli. S. Pt. menjelaskan bahwa setiap desa diwajibkan untuk mengalokasikan 20 persen dari Dana Desa yang diterima, yang selanjutnya akan digunakan untuk program ketahanan pangan berbasis masyarakat.
“Ya, 20 persen dari dana desa (DD) itu nantinya akan digunakan untuk program makan bergizi gratis yang merupakan program dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto,” ungkap Kusram.
Seiring dengan berlakunya Keputusan Menteri Desa No. 03 Tahun 2025, yang memberikan petunjuk teknis penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan, setiap desa wajib mengalokasikan minimal 20 persen dari pagu Dana Desa per desa. Dengan total 117 desa di Kabupaten Kolaka Timur, dana yang akan digunakan untuk program ini mencapai sekitar Rp17,93 miliar.
Dua Tematik Pemanfaatan Dana Desa (DD) untuk Ketahanan Pangan
Dana 20 persen dari Dana Desa (DD) ini akan dimanfaatkan untuk dua tematik utama, yaitu pemanfaatan lahan perkarangan untuk ketahanan pangan dan pengembangan produk unggulan desa. Pemanfaatan lahan perkarangan untuk ketahanan pangan berfokus pada multikultura, yang diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan bahan baku pangan untuk memasok program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kusram Maroli menambahkan,
“Dana ini nantinya akan digunakan untuk membangun dapur di setiap kecamatan, yang akan memproduksi 3.000 hingga 3.500 porsi makanan bergizi setiap harinya.” Ungkapnya
Selain itu, setiap desa juga berpotensi mengembangkan produk unggulan berbasis komoditas lokal, seperti ayam, telur, dan hasil pertanian, yang akan menjadi bahan baku untuk program MBG. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), desa-desa di Kolaka Timur akan mengembangkan unit usaha baru yang fokus pada penyediaan bahan pangan bergizi bagi masyarakat.
Program Lintas Sektor dan Pemberdayaan Masyarakat
Pemanfaatan Dana Desa (DD) untuk ketahanan pangan juga melibatkan berbagai sektor, termasuk kepolisian dan instansi terkait. Kusram Maroli menjelaskan, salah satu program lintas sektor yang dikembangkan adalah Perkarangan Lestari Bergizi yang bekerja sama dengan kepolisian. Program ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan perkarangan di desa sebagai sumber pangan bergizi yang dapat meningkatkan ketersediaan pangan lokal.
Selain itu, program ketahanan pangan ini juga mendukung pembangunan 4 desa yang terpilih sebagai lokasi unggulan (Locus) di Kecamatan Tirawuta, Tumbudadio, Tawainalu Woiha, dan Matabondu. Program ini telah berjalan dengan pembagian bibit tanaman kepada masyarakat sebagai bagian dari pengembangan pertanian berbasis ketahanan pangan.
Musyawarah Desa (MusDes) untuk Pengalokasian Dana Desa (DD)
Sebelum pengalokasian Dana Desa dilakukan, Kusram Maroli menjelaskan bahwa setiap desa di Kabupaten Kolaka Timur telah menggelar Musyawarah Desa (MusDes) untuk merencanakan penggunaan dana tersebut.
“Hampir semua desa, yaitu 117 desa, sudah melakukan MusDes khusus untuk pengalokasian 20 persen ini,” ujar Kusram.
Dinas PMD Koltim memastikan bahwa setiap desa telah mengalokasikan dana tersebut melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) setelah MusDes dilakukan. Proses selanjutnya adalah pencairan dana untuk mendukung pelaksanaan program ketahanan pangan. Kusram menambahkan,
“Kami di Dinas PMD akan terus memantau dan memastikan bahwa semua desa telah menganggarkan dana tersebut, mulai dari perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) hingga APBDes, agar pencairan dana dapat segera dilakukan.” Kata Kusram
Pendidikan dan Pembekalan kepada Desa-Desa
Untuk memastikan keberhasilan program, Dinas PMD Koltim telah melakukan pembekalan kepada desa-desa terkait teknis pelaksanaan dan pengawasan penggunaan dana. Pembekalan ini diadakan pada bulan Januari 2025 lalu di Hotel Claro, dengan narasumber dari Kementerian Desa, Kejaksaan, Polres, dan Badan Gizi.
“Para desa sudah cukup terbekali untuk melakukan perencanaan dan pengawasan dana desa, sehingga kami optimis program ketahanan pangan ini akan tepat sasaran,” ujar Kusram.
Harapan dan Optimisme Keberhasilan Program
Kusram Maroli juga menyampaikan harapannya agar program ketahanan pangan ini sukses di Kabupaten Kolaka Timur. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, serta sinergi antara berbagai instansi, Kusram optimis bahwa program ini dapat berjalan dengan baik.
“Kami akan terus mengawal mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, serta memastikan pertanggungjawaban penggunaan dana untuk keberhasilan ketahanan pangan di Kolaka Timur,” tutup Kusram.
Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto diharapkan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga dapat memperkuat ketahanan pangan masyarakat desa, meningkatkan kualitas hidup, dan mendukung pembangunan ekonomi lokal.
Penulis : Asrianto. Daranga