AKBP Tinton Yudha Riambodo Pimpin Sertijab di Polres Koltim: Strategi Penyegaran dan Penguatan Organisasi

KOLTIM, NUANSA SULTRA – Institusi kepolisian sebagai organisasi formal dituntut untuk senantiasa adaptif dan responsif terhadap perubahan dinamika sosial serta kebutuhan internal. Salah satu bentuk adaptasi tersebut diwujudkan melalui mekanisme rotasi jabatan, seperti yang dilaksanakan oleh Polres Kolaka Timur pada Senin (14/04/2025).

Dalam upacara yang berlangsung di Markas Komando Polres Kolaka Timur, sejumlah pejabat mengalami pergantian posisi, dengan AKBP Tinton Yudha Riambodo, S.H., S.I.K., M.H. memimpin langsung prosesi serah terima jabatan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakapolres KOMPOL Drs. Tawakkal, para pejabat utama (PJU) Polres Kolaka Timur, anggota Bhayangkari Cabang Kolaka Timur, serta personel dari berbagai satuan fungsi. Upacara dimulai pukul 08.30 WITA dan berlangsung dengan tertib serta penuh nuansa kehormatan, mencerminkan kedisiplinan tinggi sebagai nilai dasar dalam struktur kepolisian.

Dalam struktur organisasi Polri, rotasi jabatan memiliki tujuan strategis untuk menciptakan regenerasi kepemimpinan, mendorong inovasi, serta meningkatkan efisiensi kerja. Dalam upacara tersebut, AKP Amos Murpij menyerahkan jabatan Kabag Operasional kepada AKP RJ Agung Pratomo, S.I.K., M.Si., sementara dirinya dilantik sebagai Kabag Perencanaan. Ini menunjukkan pentingnya redistribusi sumber daya manusia berdasarkan kebutuhan organisasi dan kompetensi individu.

Penyesuaian posisi jabatan juga menyentuh bagian strategis lainnya. IPTU Ilham Lahi, S.H. resmi menjabat sebagai Kasat Intelkam yang baru, sedangkan posisi Kasat Tahti ditinggalkan oleh IPTU I Wayan Sumanik, S.H., M.H. Keberagaman latar belakang pejabat baru mencerminkan pendekatan multidisipliner dalam manajemen sumber daya di tubuh Polri.

Kapolres Kolaka Timur dalam amanatnya menyampaikan bahwa mutasi merupakan hal yang lazim dan esensial dalam mendinamisasi kinerja organisasi. Ia juga menegaskan pentingnya loyalitas dan kemampuan adaptasi dalam setiap perubahan struktural.

“Mutasi adalah hal biasa dalam tubuh Polri sebagai bagian dari penyegaran dan pengembangan karier,” ujarnya.

Dari sudut pandang keilmuan organisasi, rotasi jabatan dapat dilihat sebagai bagian dari pendekatan sistem terbuka. Organisasi tidak hanya berfungsi secara internal, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti perubahan sosial, teknologi, dan kebijakan. Dalam konteks ini, rotasi juga menjadi sarana mitigasi risiko stagnasi dan konflik kepentingan dalam organisasi.

Secara psikologis, pergantian jabatan juga memberikan tantangan dan peluang bagi individu dalam mengembangkan kapasitas kepemimpinan serta memperluas wawasan profesional. Proses ini mendorong pengembangan kompetensi melalui pembelajaran situasional dan pengalaman lapangan yang berbeda, sesuai dengan prinsip experiential learning.

Upacara serah terima jabatan yang berlangsung khidmat ini bukan sekadar seremoni, melainkan cerminan proses institusionalisasi nilai-nilai profesionalisme dan integritas dalam tubuh kepolisian. Melalui pembaruan struktur internal secara berkala, diharapkan Polres Kolaka Timur mampu mempertahankan kinerja optimal dalam pelayanan, perlindungan, dan pengayoman kepada masyarakat.

Laporan : Asrianto Daranga.