KOLAKA, NUANSA SULTRA – Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, SKM. menghadiri kegiatan Tabligh Akbar dan Doa Bersama yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Sulawesi Tenggara. Acara ini digelar pada Jumat malam (25/04/2025) di pelataran Rumah Adat Sulawesi Tenggara dan diikuti ribuan masyarakat dengan suasana yang khidmat dan penuh semangat kebersamaan.
Kegiatan keagamaan ini juga dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, para bupati dan wali kota se-Sulawesi Tenggara. Kebersamaan antara pemerintah daerah dan masyarakat tampak nyata dalam perayaan ini, menandai semangat kolektif untuk mempererat hubungan sosial dan spiritual di tengah masyarakat yang majemuk.
Menghadirkan penceramah nasional yang populer, Ustadz Dr. H. Das’ad Latif, S.Ag., M.Si., Ph.D, acara ini menjadi momentum yang tidak hanya bersifat religius, tetapi juga sarat makna pembangunan karakter bangsa. Ceramah yang disampaikan dengan gaya khas, mengajak masyarakat untuk lebih aktif mengambil peran dalam membangun daerah.
Dalam ceramahnya, Ustadz Das’ad menyampaikan bahwa kemajuan daerah tidak cukup hanya ditopang oleh pembangunan infrastruktur, melainkan harus seimbang dengan investasi pada sumber daya manusia. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama pemimpin daerah, untuk lebih peduli pada pendidikan generasi muda sebagai fondasi masa depan Sulawesi Tenggara.
“Berikan beasiswa setinggi-tingginya untuk anak-anak Sultra. Ketika mereka selesai sekolah, jangan biarkan mereka pergi jauh. Ajak mereka kembali, bangun Sulawesi Tenggara dengan ilmu dan akhlak,” ungkap Ustadz Das’ad di hadapan ribuan peserta tabligh akbar.
Usai Kegiatan Tersebut, Wali Kota Kendari menyampaikan apresiasinya atas pesan moral yang disampaikan oleh penceramah. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting dalam memperkuat spiritualitas masyarakat dan menjadi refleksi bersama bahwa pembangunan daerah harus berakar pada nilai-nilai agama, pendidikan, dan kecintaan terhadap tanah kelahiran.
Tabligh Akbar dan Doa Bersama ini tidak hanya menjadi momen religius, tetapi juga menjadi sarana membangkitkan kesadaran kolektif akan tanggung jawab bersama dalam membangun Sulawesi Tenggara.
Melalui sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat, diharapkan provinsi ini mampu tumbuh sebagai daerah yang maju secara fisik, spiritual, dan sosial.
Laporan : Redaksi