KOLTIM, NUANSA SULTRA – Dalam wawancara eksklusif bersama media Nuansa Sultra, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kolaka Timur, Ridwan, S.Pi., M.Si. memaparkan langkah-langkah strategis yang tengah dilakukan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional.
Ridwan menjelaskan bahwa peningkatan IP adalah rata-rata masa tanam dan panen dalam satu tahun pada lahan yang sama. Tujuannya adalah untuk menambah produktivitas lahan yang ada.
“Di Kolaka Timur saat ini kita sedang mendorong peningkatan IP di dua kecamatan, yaitu Ladongi dan Lambandia,” jelasnya di ruang kerjanya. Jum’at (04/07/2025)
Di Kecamatan Ladongi, luas lahan yang menjadi target mencapai kurang lebih 3.884 hektare dengan target peningkatan IP 250. Sementara itu, di Kecamatan Lambandia, khususnya di Desa Atolano, program ini melibatkan dua kelompok tani, yakni Kelompok Tani Bina Sejahtera dan Perintis Muda, dengan luas lahan sekitar 40 hektare dan target IP 300.
“Diharapkan dengan peningkatan IP ini, produksi beras menjadi lebih besar, sehingga Kolaka Timur semakin mengokohkan diri sebagai salah satu penyanggah pangan utama di Sulawesi Tenggara dan tentu berkontribusi terhadap capaian target Swasembada Pangan Nasional Tahun 2025,” ujar Ridwan optimistis.
Salah satu upaya krusial yang dilakukan untuk meningkatkan IP adalah dengan memilih varietas padi genjah jenis padi yang memiliki umur panen relatif singkat, yakni antara 70 hingga 90 hari setelah tanam (HST). Namun, Ridwan mengakui bahwa ketersediaan benih genjah masih menjadi kendala utama di Kolaka Timur.
“Oleh karena itu, ke depan ini menjadi salah satu konsen kita untuk menyiapkan benih yang berkualitas melalui kebijakan mandiri benih,” tambahnya.
Ridwan menyatakan bahwa pelaksanaan peningkatan IP di Kecamatan Ladongi dan Lambandia insyaAllah on track. Hal ini tercermin dari proses penanaman yang dilakukan petani lebih awal dibandingkan dengan jadwal penanaman pada tahun-tahun sebelumnya.
Meski demikian, ia menambahkan bahwa untuk memastikan apakah telah terjadi peningkatan jumlah masa tanam atau hasil produksi, akan dapat dibaca secara lebih pasti di akhir tahun atau awal tahun mendatang.
Dukungan dari Pemerintah Daerah, khususnya melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, juga disebut cukup maksimal. Bupati Koltim, H. Abd. Azis, SH., MH., memberikan arahan tegas untuk mengupayakan penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian secara optimal, termasuk pupuk, irigasi, benih, dan alat mesin pertanian (alsintan).
“Kami menindaklanjuti arahan tersebut dengan melakukan monitoring secara berkala pada aplikasi e-RDKK untuk memastikan semua petani kita mendapatkan alokasi pupuk, serta senantiasa melakukan pengawasan proses pendistribusian pupuk,” terang Ridwan.
Untuk menjamin ketersediaan air bagi petani, Dinas Pertanian terus berkoordinasi dengan petugas pengelola air bendungan, sembari memaksimalkan peran Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dalam mendeteksi dan mendata infrastruktur irigasi yang membutuhkan pemeliharaan. Selain itu, penerapan Brigade Alsintan juga telah dimulai untuk membantu kebutuhan mekanisasi pertanian di lapangan.
Terakhir dalam wawancaranya, Ridwan menyampaikan harapannya agar peningkatan IP ini tidak berhenti pada capaian saat ini, tetapi harus terus berlanjut dan berkesinambungan.
“Pada lokasi yang sudah mencapai IP 300, wajib kami pertahankan. Bagi yang belum, harus senantiasa diupayakan. Bahwa terdapat tantangan dan hambatan itu pasti, akan tetapi untuk kesejahteraan petani, semangat kita tidak boleh kendur. Itu arahan Bapak Bupati Abd. Azis.,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah konkret ini, Kolaka Timur menunjukkan komitmennya untuk menjadi lumbung pangan regional yang kuat, sekaligus mendukung cita-cita besar Swasembada Pangan Nasional 2025.
Penulis : Asrianto Daranga