Bau-Bau, Nuansa Sultra – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (04/11/2025), Kemarin.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari agenda nasional dalam memperkuat pembangunan infrastruktur pertahanan di wilayah Indonesia bagian timur. Kedatangan Menhan disambut secara langsung oleh Gubernur Sulra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, di Bandara Betoambari, Baubau.
Dalam penyambutan tersebut, Gubernur Andi Sumangerukka (ASR) didampingi Wali Kota Baubau Yusran Fahim, Wakil Wali Kota, serta Bupati Buton Selatan Muh. Adios.
Turut hadir pula jajaran pejabat Forkopimda dan sejumlah perwakilan instansi sipil maupun militer di lingkungan Pemrov Sulawesi Tenggara. Suasana penyambutan berlangsung hangat dan penuh rasa hormat, mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Selain pejabat sipil, sejumlah petinggi TNI juga turut hadir mendampingi Menhan. Mereka antara lain Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Muhammad Saleh, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bangun Nawoko, serta Danrem 143/Halu Oleo Brigjen TNI R. Wahyu Sugiarto.
Agenda utama kunjungan Menhan kali ini adalah meninjau progres pembangunan Batalyon Infanteri (Yonif) 823/Raja Wakaaka yang berlokasi di Kelurahan Kaisabu Baru, Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau. Satuan baru tersebut dirancang untuk memperkuat pertahanan darat di kawasan kepulauan Sultra sekaligus mendukung stabilitas keamanan nasional di wilayah perbatasan laut selatan Indonesia.
Selain meninjau lokasi pembangunan utama, Menhan RI juga mengunjungi Marshalling Area sementara Yonif 823 yang berlokasi di eks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Gedung Pancasila, Kota Baubau. Peninjauan ini bertujuan memastikan kesiapan fasilitas sementara bagi personel dan peralatan tempur sebelum pangkalan utama rampung dibangun.
Dalam keterangannya, Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan bahwa pembangunan pangkalan utama Yonif 823/Raja Wakaaka telah mencapai sekitar 70 persen dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025. Ia menegaskan bahwa proyek tersebut merupakan bagian dari program strategis nasional Kementerian Pertahanan dalam memperkuat kesiapan satuan tempur di kawasan timur Indonesia.
Gubernur Sultra ASR menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan pertahanan di Sultra. Menurutnya, kehadiran satuan baru di Baubau tidak hanya memperkuat sistem pertahanan, tetapi juga akan memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.
Kunjungan kerja Menhan diharapkan menjadi momen untuk memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kedaulatan serta keamanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Laporan : Asrianto Daranga.

























